kebetulan beberapa hari ini lagi ngisi playlist winamp dengan lagu lagu indie, salah satunya band ini.
Ya! Me and the Dirty Girl!
jadi buat yang kaga tau ni ben apaan. langsung aje kita mulai sejarahnya.
Tahun 2007. awalan yang cukup bagus dan bersemangat buat Me and The Dirty Girl a.k.a Me Dirty. Mulai ditemukannya Hafidz a.k.a Garenk sebagai vokal dan Hasto as drummer. Tak berselang lama Hasto harus mundur karena pekerjaan.
Selanjutnya pencarian additional player pun digeber kencang. Usaha mengobrak-abrik dunia pun berakhir dengan direkrutnya 2 orang yang semula di plot sebagai additional player. Ipan a.k.a Ciko menempati posisi pegang gitar/bass dan Ipan sebagai penggebuk drum. Formasi ini berakhir dikenal sebagai inti dari Me Dirty yang solid.
Me Dirty adalah band yang mengukuhkan dirinya pada musik ber-genre Post Punk. Sebuah aliran musik yang masih ‘unwell known’ di kancah musik negeri ini. Post Punk identik dengan gebukan drum yang powerfull, hentakan suara gitar yang ritmis dengan lirik minimalis yang mengalami beberapa kali pengulangan.
Dalam bermusik Me dirty banyak di pengaruhi band-band luar seperti Artic Monkeys, Bloc Party, Joy Division, Yeah Yeah Yeah, New Order, sampai Franz Ferdinand.
Dari semua lagu yang mereka ciptakan liriknya berbenang merah dalam tema kekelaman hidup, menceritakan keinginan bunuh diri, kemarahan terhadap hidup, kejenuhan terhadap hal-hal yang terjadi di sekitar mereka, kesedihan terhadap keadaan social, dan sedikit menyinggung cinta yang suram. Kesemuanya tadi berasal dari pengalaman-pengalaman para personil band itu sendiri.
Lebih jauh, Me dirty mempunyai sebuah tekad bulat untuk mengajak kita semua menyelamatkan selera musik Indonesia dari gempuran aliran musik menye-menye hasil besutan indutri musik yang semakin kapitalis kian harinya. Karena selera musik menunjukkan identitas kita sebagai bangsa yang punya jati diri.
